Jawaban Anies Soal Khianati Prabowo
PODCASTNEWS.ID – Calon Presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan kembali menjawab soal perjanjiannya dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Sebelumnya, Anies pernah menyatakan tak akan maju sebagai capres ketika Prabowo mengikuti kontestasi pemilihan presiden (pilpres).
Momen itu terjadi pada 2019, saat itu Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Jadi pada waktu itu selesai Pilkada di 2017, kami sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta lima tahun,” ucap Anies dalam forum “Tanyo Bang Anies” di Jambi dikutip dari YouTube resmi Anies Baswedan, Kamis (14/12/2023).
Mulanya, dalam forum tersebut ada peserta yang menanyakan pada Anies soal janjinya itu. Penanya juga mempertanyakan alasan Anies mengikuti Pilpres 2024 dan bersaing dengan Prabowo. Ia menjelaskan di tahun 2019 tetap menjaga komitmen itu dan tak maju sebagai poros ketiga. Meskipun, lanjut Anies, saat itu ada tiga partai politik (parpol) yang juga meminangnya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
“Saya diminta untuk menjadi cawapres, diminta. Ada saksinya di situ dan saya katakan tidak,” sebutnya. “Kenapa? Karena saya sudah komit pada Pak Prabowo bahwa di 2019 ini saya akan konsentrasi di Jakarta dan saya tidak akan memotong pencalonannya Pak Prabowo di 2019,” papar dia. Meski begitu, Anies menekankan bahwa janji itu sudah dituntaskan bersamaan dengan selesai tugasnya di DKI Jakarta 2022 lalu. Maka, ia menegaskan, tak ada keharusan untuk memenuhi janji tersebut di Pilpres 2024.
“Ketika saya sudah tuntas di Jakarta, saya orang merdeka yang boleh mengambil keputusan apa pun juga,” imbuh dia. Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies maju bersama Sandiaga Uno didukung Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies memenangkan Pilkada DKI. Lawannya ketika itu adalah Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.