Modus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo ke Bawahan, Ancam Mutasi
PODCASTNEWS.ID – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga memaksa bawahannya di Kementerian Pertanian (Kementan) menyetor USD 4.000 sampai USD 10 ribu per bulan. Para ASN diancam dimutasi bila tidak melakukan hal tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat konferensi pers penahanan SYL di gedung Merah Putih KPK, Jumat (13/10/2023) seperti dilansir detik.kom “Kurun waktu kebijakan SYL untuk memungut hingga menerima setoran berlangsung pada tahun 2020 sampai 2023,” kata Alex.
SYL memerintahkan Sekjen Kementan Kasdi Subayono serta Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta melakukan penarikan uang tersebut. Uang diserahkan tunai maupun melalui transfer bank. “SYL menginstruksikan dengan menugaskan KS dan MH melakukan penarikan sejumlah uang dari unit eselon I dan eselon II dalam bentuk penyerahan tunai, transfer rekening bank, hingga pemberian dalam bentuk barang maupun jasa,” ujar Alex.
Alex menjelaskan bentuk paksaan yang dilakukan SYL saat memerintahkan pemungutan uang terhadap ASN itu. Para ASN diancam akan dimutasi hingga difungsionalkan. “Terdapat bentuk paksaan dari SYL terhadap para ASN di Kementerian Pertanian, di antaranya dengan dimutasi ke unit kerja lain hingga dialihkan status jabatannya menjadi fungsional,” ujar Alex.
“KS dan MH selalu aktif menyampaikan perintah SYL dimaksud dalam setiap forum pertemuan baik formal maupun informal di lingkungan Kementerian Pertanian,” sambung Alex.
Kebutuhan Pribadi
SYL dijerat dengan pasal pemerasan dalam jabatan dan penerimaan gratifikasi. Alex mengungkap SYL membuat kebijakan personal di lingkungan Kementan untuk melakukan pemungutan hingga menerima setoran dari para ASN. Uang yang diterima SYL itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
SYL dijerat dengan pasal pemerasan dalam jabatan dan penerimaan gratifikasi. Alex mengungkap SYL membuat kebijakan personal di lingkungan Kementan untuk melakukan pemungutan hingga menerima setoran dari para ASN. Uang yang diterima SYL itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. KPK menyebut SYL juga menentukan besaran ‘uang bulanan’ dari para eselon 1 tersebut.
Alex menyebut kisaran uang yang diminta SYL dari para eselon satu adalah USD 4.000 hingga USD 10 ribu tiap bulan.