Netizen Sindir Anies Soal Petugas Partai dan Cawapres Nol
PODCASTNEWS.ID – Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, kembali aktif di media sosial setelah sempat beberapa hari “puasa postingan” menjelang Deklarasi Capres-Cawapres bersama Muhaimin Iskandar, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023.
Kemunculan kembali Anies di jagat media sosial, justru direspon oleh netizen dengan komentar-komentar bernada sindiran yang mengingatkan Anies terhadap ucapan-ucapan yang pernah dilontarkan sebelumnya. Anies sendiri pada Sabtu malam, memposting beberapa foto yang mengabadikan momen Deklarasi Capres-Cawapres bersama Muhaimin Iskandar, di akun platform X -dulu Twitter.
“Alhamdulillah, dari Kota Pahlawan kita kirimkan pesan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan bukan sekadar melanjutkan atau tidak, tapi soal menunaikan janji kemerdekaan. Perjuangan kakek kami 78 tahun lalu untuk menggulung kolonialisme, perjuangan kita hari ini untuk menggelar kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tulis Anies.
“Selamat bergabung Partai Kebangkitan Bangsa di Koalisi Perubahan Untuk Persatuan, dan Gus Muhaimin Iskandar sebagai Bakal Calon Wakil Presiden. Mari bergandengan tangan, mendaki bersama menjemput kebaikan untuk bangsa Indonesia. Insya Allah kita bisa melangkah lebih cepat, bergerak lebih solid, untuk Indonesia lebih maju, lebih adil,” sambungnya.
Postingan itupun langsung viral dan dibanjiri komentar netizen. Meski ada yang tetep mendukung keputusan Anies memilih Muhaimin Iskandar sebagai Cawapresnya. Namun banyak juga yang mengaku kecewa dengan sikap Anies yang dinilai tidak konsisten dengan ucapan-ucapan yang pernah dilontarkan sebelumnya. Pemilik akun @ira2516 menuliskan, “Gimana pak @aniesbaswedan dengan kriteria ke-6 yang harus nol? Udah dihapuskan? Selamat bergabung di rezim oligarki.
” Komentar tersebut mengingatkan Anies soal kriteria nol untuk Cawapres yang akan mendampinginya. Kriteria nol yang dimaksud Anies tersebut bahwa Cawapresnya harus lah sosok yang tidak bermasalah. “Saya rasa dalam perjalanannya kelihatannya ada kriteria nomor nol, yaitu dulunya saya memasukkan itu, yaitu tak bermasalah, tak bermasalah dan berani. Karena, kalau ada masalah, mudah sekali kesandung sekarang ini,” jelas Anies.
Manut Perintah
“Jadi kriterianya lima terus muncul kriteria ke-nol, (yakni) tak bermasalah. Ternyata itu faktorial sangat penting karena, kalau tidak kepleset-kepleset sepanjang, siapa namanya, ini dia, mudah-mudahan beberapa waktu ke depan bisa selesai, tapi sekarang lagi dibahas kalau yang limanya kelihatannya mudah, yang 0 ini yang lagi dicari supaya aman, cari yang tidak bermasalah,” kata Anies beberapa waktu lalu.
Netizen sendiri menganggap Anies telah menjilat ludahnya sendiri dengan memilih Muhaimin sebagai Cawapresnya. Pasalnya, sosok Ketua Umum PKB itu justru dianggap jauh dari kriteria nol yang dimaksud Anies. “Kenapa kesan yang saya terima, anda jadi berbau petugas partai? wapres kok bukan bapak yang pilih, tapi malah bewok, sebelum pernah anda katakan, tidak akan pilih wapres yang bermasalah, ini kok yang bau durian yang dipilih?,” tulis pemilik akun @Stev3n_Peg3l.
Sindiran “Petugas Partai” yang dimaksud tersebut merujuk pada jargon Anies selama ini yang mengaku bahwa dirinya adalah “Petugas Rakyat”, namun pada kenyataannya Anies justru manut terhadap perintah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Sementara kata “Durian” sendiri dialamatkan kepada Muhaimin Iskandar yang namanya pernah tersangkut kasus suap sebesar 1,5 miliar rupiah yang disita KPK dari kardus durian.
KPK sendiri tak menutup kemungkinan memeriksa mantan Menteri Tenaga Kerja periode 2009-2014 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) tahun 2012.