www.podcastnews.id
The Best Place for Podcast

Ngeri! Wamenkominfo Ternyata Pernah Jadi Korban Penculikan

0

PODCASTNTEWS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Senin (17/7/2023), melantik Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo). Nezar mendampingi Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo yang dilantik menjadi Menkominfo dalam perombakan kabinet (reshuffle).

Nezar selama dikenal sebagai sosok aktivis dan jurnalis dengan pengalaman yang mendebarkan. Nezar tercatat lahir di Sigli (Pidie), Aceh, pada 5 Oktober 1970. Ayahnya bernama H Sjamsul Kahar, yang merupakan Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, surat kabar terbesar di Aceh.

Nezar kemudian berkuliah di Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1997, Magister Sejarah Hubungan Internasional dari London School of Economics (LSE), Universitas London, Inggris (2007), dan Institut Teknologi Bandung pada 2022.

Dia dikenal sebagai salah satu aktivis gerakan Reformasi 1998. Saat itu dia tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID). Bahkan Nezar menjadi salah satu dari 13 aktivis yang diculik pada masa Orde Baru. Setelah dibebaskan, Nezar juga pernah berkecimpung menjadi relawan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

Setelah Reformasi, Nezar mulai menekuni dunia jurnalistik seperti ayahnya. Kariernya dimulai dari menjadi jurnalis majalah mingguan Tempo pada 1999 sampai 2008. Setelah itu Nezar ikut mendirikan portal berita daring viva.co.id. Dia berkecimpung di sana pada 2008 sampai 2014. Nezar kemudian pernah menjadi wakil pemimpin redaksi CNN Indonesia Digital pada 2014 sampai 2015.

Karier jurnalistik Nezar berlanjut hingga menjabar sebagai Pemimpin Redaksi The Jakarta Post pada 2015 sampai 2020. Dia juga pernah terpilih sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) periode 2008 sampai 2011. Nezar juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pers periode Maret 2016 sampai Juni 2019. Dia juga aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

Tentara

Nezar juga pernah menjabat sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020-25 April 2022, dan Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada 31 November 2021-13 Juni 2022. Selain itu, dia diangkat menjadi Staf Khusus V Menteri BUMN sejak 7 Juni 2022.

Sebelumnya pada 13 Maret 1998 petang, Nezar dijemput paksa oleh tentara dari kontrakannya di Rusun Klender, Jakarta Timur. Dia disekap selama hampir tiga bulan di sejumlah lokasi bersama dua kawannya, Mugiyanto dan Aan Rusdianto. Mereka semua satu kontrakan dan aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).

Di lokasi penyekapan, Nezar diinterogasi, disiksa. Alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada itu dicecar pertanyaan seputar aktivitasnya menentang rezim Orde Baru. Terlihat jelas Nezar enggan menceritakan peristiwa getir yang ia alami itu. “Testimoni saya bisa dibaca di internet,”

Dalam pengantar testimoni berjudul Kesaksian Nezar Patria itu, Nezar menuliskan, “Agaknya sudah menjadi takdir bagi seluruh aktivis prodemokrasi yang berjuang melawan politik kediktatoran Orde Baru untuk bersiap menghadapi penjara, intimidasi, teror dan berbagai bentuk penindasan yang sama sekali tak terbayangkan.”

Apa pun, setelah menelan pahit semua penyiksaan yang ia lewati, Soeharto tumbang berkat gerakan mahasiswa yang amat masif dan mendapat dukungan rakyat. Beberapa minggu setelah Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan presiden, Nezar dan dua kawannya dilepaskan. Begitu pula enam aktivis lainnya.

Mereka beruntung. Tiga belas orang lainnya tak pernah kembali hingga kini. Bak raib ditelan bumi. “Saya merasa bersyukur. Saya tahu di zaman kediktatoran itu kalau ditangkap kemungkinan cuma dua: hidup atau mati. Alhamdulillah saya hidup,” kata Nezar.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.