Gagas Polisi RW, Fadil Imran Cocok Jadi Wakapolri
PODCASTNEWS.ID – Ketua Indonesia Police Watch atau IPW Sugeng Teguh Santoso menilai Kepala Badan Pemelihara Keamanan atau Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran memiliki gagasan yang seksi.
Itu tak lain adalah gagasan program polisi Rukun Warga atau RW. Program tersebut dinilainya cukup berpotensi membuat Fadil dipertimbangkan menjadi Wakil Ketua Polri (Wakapolri) menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono.
“Tetapi satu hal, Fadil Imran itu punya satu produk yang saya bilang seksi ya, ide yang sangat seksi, yaitu polisi RW. Ini kompetibel, konsep ini menarik,” kata Sugeng. Polisi RW diinisiasi oleh Fadil saat masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya untuk diimplementasikan di wilayah hukum Polda Metro Jaya demi meningkatkan keamanan jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Menurut Sugeng, program tersebut sangat strategis jika digerakkan pada tahun menuju Pemilu 2024, demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan. “Presiden kan bilang juga bahwa nanti dalam Pemilu harus aman dan nyaman. Dan sudah dibuktikan, Fadil Imran itu bisa membuat Jakarta aman dan nyaman (melalui program Polisi RW),” kata Sugeng.
Program itu juga dinilai bisa membuat polri menjadi teladan utama untuk masyarakat karena sebagai Polisi RW, anggota polri diwajibkan mendengarkan, menerima, berempati terhadap keluh kesah, keresahan, keinginan, harapan, dan permasalahan di masyarakat. “Di manapun mereka berada, harus menjadi motivator masyarakat sesuai dengan nilai Tri Brata, menjadi teladan utama buat masyarakat,” ujarnya.
Pensiun
Di lain sisi Komjen Pol Gatot Eddy Pramono selaku Wakapolri akan memasuki masa pensiun pada 28 Juni 2023. Pasalnya, usia Gatot genap menjadi 58 tahun atau memasuki masa pensiun sesuai aturan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri.
Selain Fadil Imran, ada sejumlah nama lain yang dinilai mampu menjabat sebagai Wakapolri. Di antaranya ada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kalemdiklat Polri Komjen Purwadi Arianto, dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Ahmad Dofiri.
Sementara itu sejumlah anggota Komisi III DPR RI justru menolak gagasan Polisi RW Fadil Imran. Hal itu terlihat dari banyaknya inerupsi saat Rapat Dengar Pendapat atau RDP di Gedung DPR RI pada Senin, 18 Juni 2023.
Salah satu interupsi datang dari anggota Komisi III DPR RI fraksi Partai Demokrat, Santoso. Saat itu, Santoso meminta Komjen Fadil untuk memprioritaskan lebih dulu keberadaan dari personil Bhabinkamtibmas dibandingkan Polisi RW.
Santoso juga menyoroti soal program Polisi RW yang semakin digaungkan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia berharap, agar Polisi RW ini lahir bukan untuk kepentingan politik semata.