Gubernur Bali Kembali Berulah, Tak Anggap Jokowi Malah Undang Megawati
PODCASTNEWS.ID – Nama Gubernur Bali, Wayan Koster kembali menjadi sorotan publik, setelah beberapa kebijakannya dianggap merendahkan posisi Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia.
Sedikitnya ada tiga kebijakan Koster yang dianggap lebih patuh kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ketimbang Presiden Jokowi. Padahal sebagai Gubernur, meski awalnya diusung oleh partai, seharusnya Koster lebih menganggap keberadaan Jokowi sebagai atasannya langsung di pemerintahan.
Adapun kebijakan-kebijakan Koster yang dianggap bertentangan dengan Jokowi terlihat saat menolak daerahnya dijadikan tuan rumah Piala Dunia U-20 jika Israel ikut di dalamnya. Penolakan Koster itu yang kemudian menjadi salah satu pemicu FIFA akhirnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Belakangan baru diketahui, bahwa penolakan Koster dan Ganjar Pranowo merupakan instruksi langsung dari PDIP.
Tak cukup sampai di situ, Koster pun kembali berulah, ketika ia mengeluarkan undangan kepada seluruh kepala daerah di Bali, untuk wajib hadir dalam rapat terkait pariwisata sesuai arahan dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Saat itu Koster mengonfirmasi bahwa rapat koordinasi tersebut memang arahan dan perintah dari Megawati. Ia menilai Megawati sangat perhatian terhadap masyarakat dan budaya Bali.
“Seperti disampaikan saat seminar Bali masa depan 100 tahun era baru. Dan begitu melihat situasi belakangan ini, ada turis bugil lah, beliau [Megawati] langsung memerintahkan,” ujar Koster.
“Dan meminta supaya menghadirkan bupati walikota se-Bali. Karena, beliau tahu kewenangan pariwisata itu lebih ke kabupaten dan kota dan manfaatnya pun
PHR (Pajak Hotel dan Restoran) pun yang dapat (kabupaten dan kota),” imbuhnya.
Koster juga mengonfirmasi permintaan dari Megawati agar seluruh bupati dan walikota se-Bali hadir dalam rapat koordinasi tersebut.
Dia mengklaim itu diarahkan Megawati karena putri dari Proklamator RI, Sukarno, itu sangat peduli kepada pariwisata dan warga Bali.
“Media juga perlu mengetahui bahwa Ibu Megawati itu sangat peduli dengan Bali. Kita bersyukur dengan Ibu Megawati begitu cinta Bali,” ujar Koster.
Undang Megawati
Terkahir, Koster juga tidak mengundang Jokowi untuk membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 pada Minggu 18 Juni 2023, di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar.
Lagi-lagi Koster, lebih memilih untuk mengundang Ketua Umum PDIP Megawati untuk membuka acara tersebut. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, Pesta Kesenian Bali selalu dibuka oleh Presiden atau menteri.
“Kan tidak ada ketentuan yang mengharuskan siapa yang harus membuka (Pesta Kesenian Bali, red.), itu ‘kan kebijakan gubernur,” kata dia usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali di Denpasar, seperti dukuti Antara, Senin 19 Juni 2023.
Sebelumnya, Megawati membuka secara resmi Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 pada Minggu (18/6) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar. Megawati membuka acara tersebut ditandai pemukulan gong dengan didampingi Gubernur Bali Wayan Koster.
Koster mengemukakan hal mendasari mengundang Megawati untuk membuka Pesta Kesenian Bali, selain merupakan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Mega juga dinilai mempunyai kepekaan tinggi terhadap kebudayaan Bali.
Selain itu, Megawati merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional.
“Beliau itu punya arahan yang sangat baik untuk menjaga budaya Bali dan pembangunan pariwisata Bali agar Bali ke depannya Bali ini ajeg (kokoh). ‘Kan luar biasa,” ujar Koster.
Megawati saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Pesta Kesenian Bali tersebut juga menyatakan prihatin dengan seni tari di Bali yang dipentaskan di hotel-hotel bertujuan komers…