Johnny G Plate Korupsi Proyek Satelit Satria 1? Begini Penjelasan Mahfud MD
PODCASTNEWS.ID – Plt Menkominfo Mahfud MD membantah adanya anggapan peluncuran Satelit Satria 1 terkait dengan kasus korupsi BTS 4G BAKTI yang menyeret eks Menkominfo Johnny G. Plate.
Menurut Mahfud, peluncuran Satelit Satria 1 tidak ada hubungannya dengan kasus yang kini telah ditangani oleh Kejaksaan Agung RI tersebut. “Saya ingin membantah pendapat yang mengatakan Satria 1 tidak ada gunanya, karena jaringan di Bumi tidak bisa tersedia, berhubung adanya kasus BTS 4G yang sekarang ditangani Kejagung,” kata Mahfud MD.
Dalam pernyataannya, Mahfud mengatakan, peluncuran Satelit Satria 1 dan BTS 4G BAKTI adalah dua proyek berbeda. “Ini tidak ada hubungannya dengan kasus korupsi BTS 4G BAKTI, karena ini merupakan proyek tersendiri yang ditujukan untuk memberikan layanan publik di daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar),” kata Mahfud.
Mahfud menegaskan, fungsi Satelit Satria 1 adalah untuk memberikan layanan internet di sektor pelayanan publik di wilayah pendalaman yang selama ini tidak terjangkau akses internet. Sektor pelayanan publik di daerah 3T yang nantinya mendapat akses internet dari Satelit Satria 1 adalah sekolah, rumah sakit, kantor pemerintah desa, pos-pos Polri dan TNI.
Satelit Satria-1 sendiri diluncurkan dengan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX milik Elon Musk. Meski kini sudah berhasil mengudara, satelit tersebut tidak bisa langsung beroperasi. Saat ini, satelit akan melakukan tahap electric orbit raising yang membutuhkan waktu sekitar 145 hari. Setelahnya, satelit ini akan melakukan serangkaian uji coba sebelum akhirnya bisa menghadirkan layanan yang optimal.
Wilayah 3 T
Direncanakan, satelit ini akan beroperasi pada minggu keempat Desember 2023 atau awal 2024. Produksi satelit Satria-1 oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis Thales Alenia Space telah dimulai sejak September 2020 hingga Mei 2023.
Satria 1 memiliki kapasitas 150Gbps dan mengorbit di slot 146 derajat BT yang berada di atas Papua. Satelit ini diperkuat dengan 116 Spot Beam, sehingga layanan internetnya dapat menjangkau seluruh Indonesia, terutama wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Satelit Satria-1 merupakan satelit multifungsi yang terbesar di Asia dan nomor lima di dunia. Proyek satelit ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU.
Di lain sisi Mahfud MD mengapresiasi seluruh masyarakat Indonesia atas keberhasilan peluncuran Satelit Satria 1 di Cape Canaveral, Floria, Amerika Serikat, Senin (19/6/2023) pagi.
Menurut Mahfud, Satelit Satria 1 berhasil meluncur pada pukul 1 waktu Florida atau pukul 05.21 WIB. Ia menyebut, satelit ini merupakan satelit internet pertama milik Indonesia.
“Satelit Satria 1 merupakan satelit internet pertama milik Indonesia yang diluncurkan oleh roket Falcon 9 milik SpaceX dari landasan Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat,” kata Mahfud.
Mahfud pun menjelaskan bahwa fungsi Satelit Satria 1 adalah untuk meratakan akses internet di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan). “Fungsi Satria 1 ini adalah untuk meratakan akses internet, terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik, untuk masyarakat, untuk TNI, untuk Polri di seluruh wilayah Tanah Air, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, terpencil,” kata Mahfud.