Netizen : ”Prabowo Offside, Layak Dapat Kartu Merah”
PODCASTNEWS.ID – Warganet ramai membicarakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atas pengajuan proposal perdamaian perang Rusia – Ukraina yang menjadi kontroversi.
Salah satu perbincangan netizen tersebut terlihat dalam akun @firzahusainInc (klik) yang menuliskan status: Prabowo offside, layak dapat kartu merah. PrabowoMemalukanJokowi. Unggahan itu membuat netizen lain ramai berkomentar di lini masa.
Seperti akun @Heri73032637, membalas: Namanya “DNA” tidak bakalan bisa berubah, dari 98 hingga kini bahkan mungkin selamanya. Akun @hariznooradi, membalas: kayae spekulasi mau dongkrak prestasi kalo proposalnya diterima ukraina-rusia. lumayan bisa jadi bahan buat dongkrak suara pas kampanye. spill yang bikin konsep proposal. pingin tau ajah.
Akun @Azt1p88595158, membalas: karna prabowo gagal mendamaikan, ya dimainkan begini, coba berhasil, pasti klaimannya jokowi huuuuu setinggi langit mengakui keberhasilannya. Akun @Kenzu_001, membalas: Sulit deh kalau jalan masing-masing sebagai anak buah harusnya sadar diri minta pendapat dulu.Akun @ini_tukangojek, membalas: Jadi inget dulu sapa nyang main plesiden plesidenan ya?
Polemik
Sementara itu Menteri Sekertaris Kabinet Pramono Anung Presiden Joko Widodo akan memanggil Menhan Prabowo Subianto untuk membahas proposal perdamaian Ukraina dengan Rusia.
Pramono mengatakan, pemanggilan Prabowo dilakukan karena proposal perdamaian tersebut menjadi polemik di masyarakat.
“Apa yang disampaikan Menhan di dalam forum official yang kemudian mendapatkan tanggapan, baik dari Ukraina maupun Rusia tentunya harus dilihat dalam perspektif yang positif,” ujar Pramono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Sementara itu Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto turut menyindir langkah Prabowo Subianto yang mengajukan proposal perdamaian Rusia-Ukraina di forum internasional. Tapi hal itu berujung penolakan dari Ukraina sebagai negara yang diserang invasi.
Hasto menegaskan bahwa paradigma politik luar negeri Indonesia berlandaskan politik bebas-aktif. “Tidak boleh ada pemimpin di republik ini yang membuat kebijakan luar negeri dan pertahanan, termasuk proposal perdamaian, dengan melupakan hakikat politik luar negeri bebas-aktif,” kata Hasto di Rakernas ketiga PDI-P, Rabu (7/6/2023).
Hasto mengatakan isu pertahanan dan kebijakan luar negeri akan menjadi isu penting yang akan dibahas dalam perumusan visi-misi pencalonan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.