PODCASTNEWS.ID – Dewasa ini media sosial (Medsos) bisa dijadikan patokan untuk mengukur seberapa populer tokoh atau publik figur di tengah masyarakat.
Sebegitu hebatnya pengaruh medsos dalam mempengaruhi opini masyarakat, membuat keberadaannya sering kali dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh politik untuk menjaring suara terutama menjelang pelaksanaan pemilihan umum.
Meski tidak signifikan mempengaruhi perolehan suara, namun jumlah pengikut di medsos, setidaknya bisa menggambarkan seberapa populer tokoh tersebut di tengah masyarakat.
Medsod juga sangat efektif digunakan sebagai media komunikasi khususnya dalam memberikan informasi dan menerima feedback dari para politisi. Ini dapat mendekatkan dan merapatkan hubungan antara para politisi dengan masyarakat.
Terlebih lagi saat ini, penggunaan medsos di kalangan masyarakat semakin populer dan berkembang, hingga ke pelosok pedesaan. Sehingga dengan formula informasi yang baik, masyarakat akan mudah memahami pesan-pesan politik yang disampaikan oleh para politisi.
Pada akhirnya, melalui penyampaian pesan-pesan politik yang tepat dan dilakukan secara efektif akan mampu menarik simpati masyarakat sehingga mereka akan menerima maksud yang diinginkan oleh para politisi.
Merujuk jurnal berjudul “Pengaruh Media Sosial terhadap Partisipasi Pemilih Pemula pada Pemilihan Presiden 2019: Studi Pada Mahasiswa FISIPOL UGM” yang diterbitkan website Jurnal Universitas Gadjah Mada, disebutkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial menjadi urutan pertama sebagai sumber untuk mendapatkan informasi Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2019 dengan angka sekitar 95% atau 57 responden, diikuti televisi dengan angka 73,3% atau 44 responden, keluarga 48,3% atau 29 responden.
Berdasarkan penelitian tersebut, Podcastnews.id mencoba mengumpulkan data jumlah pengikut tiga tokoh yang disebut telah mengantungi tiket untuk bersaing dalam Pilpres 2024.
Seperti diketahui, tiga tiket capres untuk Pemilu 2024 sudah disodorkan ke publik oleh masing-masing koalisi partai.
Ketiga nama tersebut adalah Anies Baswedan yang diusung oleh Koalisi Perubahan, Prabowo Subianto yang disodorkan Koalisi Gerindra-PKB, serta Ganjar Pranowo yang akhirnya mendapat restu Megawati untuk diajukan menjadi Capres PDIP.
Belakangan Ganjar pun sudah mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan yang sebelumnya sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu bersama Golkar dan PAN.
Meski saat ini banyak saluran medsos yang digunakan masyarakat Indonesia, untuk mengukur seberapa kuat pendukung ketiga Bacapres tersebut, Podcastnews.id hanya membandingkan kepopuleran mereka berdasarkan jumlah pengikut di tiga platform medsos pribadi mereka yang sudah terverifikasi yakni Facebook, Twitter dan Instagram.
Untuk Facebook, Prabowo Subianto jauh lebih populer ketimbang Anies Baswedan maupun Ganjar, di mana jumlah pengikut Prabowo hingga Jumat (28/4/2023) tercatat sebanyak 10 juta followers.
Sementara Anies berada di posisi kedua dengan jumlah followers sebesar 1,9 juta.
Posisi terakhir di tempati Ganjar yang jumlah pengikutnya di Facebook sebesar 1,7 juta.
Sementara untuk platform Twitter, Anies Baswedan menjadi Bacapres paling populer dengan jumlah pengikut sebesar 4,8 juta followers.
Posisi kedua di tempati Prabowo Subianto yang memiliki jumlah followers sebesar 4,6 juta. Disusul Ganjar di posisi terakhir dengan pengikut sebesar 3,2 juta.
Pada platform Instagram, Anies juga memimpin perolehan jumlah followers dengan jumlah mencapai 5,9 juta pengikut.
Posisi kedua di tempati Ganjar yang memiliki jumlah pengikut mencapai 5,6 juta followers. Disusul Prabowo di posisi ketiga dengan followers sebesar 5,3 juta.