500 WNI Tinggal di Area Gempa Turki, Tiga Orang Luka-Luka
PODCASTNEWS.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam gempa bumi magnitudo 7,8 di selatan Turki, Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye.
Kendati begitu, hingga saat ini, tercatat ada tiga WNI yang mengalami luka-luka. “Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia. Tiga orang WNI mengalami luka, satu orang di Kahramanmaras dan dua orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha, Senin (6/2/2023).
Tak hanya korban luka, sejumlah WNI di tempat terjadinya gempa, yakni Kahramanmaras, harus meninggalkan apartemen. Sebab, tempat tinggal mereka mengalami kerusakan parah. Berdasarkan data Kemenlu, terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh wilayah Turki.
Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sedangkan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.
Judha menuturkan, KBRI Ankara masih akan terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI, serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak. KBRI pun tengah mengupayakan rumah penampungan untuk pengungsi WNI.
“KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat,” ucap Judha.
Kerahkan Tim SAR
Lebih lanjut, Judha menyampaikan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berkomunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras, dan menyampaikan pesan duka kepada masyarakat yang terdampak. Erdogan menyampaikan, pihaknya telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turkiye.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat terdampak. Sampai saat ini, pemerintah setempat melaporkan adanya 51 korban jiwa, ratusan terluka, dan sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat akibat ketiga gempa. “Mengingat kerusakan yang sangat subtansial, diperkirakan jumlah korban jiwa akan terus bertambah. Hotline KBRI Ankara +90 532 135 22 98,” jelas Judha.
Gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki bagian selatan pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 WS (08.17 WIB). Pusat gempa terjadi di Provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 km sebelah tenggara Ankara. Disusul dua gempa lanjutan berkekuatan M 6,4 dan M 6,5 di Provinsi Gaziantep, sekitar 700 km sebelah tenggara Ankara.