www.podcastnews.id
The Best Place for Podcast

Ini Kekuatan Mobile Banking BTN Dibandingkan Bank Lain

0

PODCASTNEWS.ID – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN optimistis akan memenangkan ketatnya persaingan digital banking dalam industri perbankan Tanah Air.

Melalui proses transformasi digital yang sedang mereka persiapkan, Bank BTN akan menjelma menjadi bank terbaik di segmen pembiayaan perumahan atau best mortgage bank di tingkat Asia Tenggara.

Salah satu kekuatan Bank BTN yang akan mengguncang pasar adalah “SuperApp” BTN Mobile yang rencananya akan dirilis awal tahun 2023.

Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengklaim bahwa kemunculan “SuperApp” BTN Mobile nantinya akan membuat Bank BTN memiliki pelayanan kelas dunia berkat pemanfaatan teknologi digital.

“Kuncinya kalau kita masuk digitalisasi tidak cukup dari sisi atau faktor solusi teknologinya saja, tapi kita harus memiliki kekuatan ekosistem. Saat ini kita sudah establish duluan dari sisi ekosistem khususnya ekosistem mortgage (perumahan) yang selama ini menjadi kekuatan BTN, sehingga konsep solusi digital kita melalui mobile banking BTN mengkombinasi kekuatan teknologi dan kekuatan ekosistem kita. Ini lah yang akan menjadi pembeda kami di pasaran,” kata Andi beberapa waktu lalu.

Andi menambahkan, saat ini persaingan mobile banking di industri perbankan nasional hususnya Himbara, memang lebih fokus pada fungsi payment (pembayaran) seperti pembayaran listrik, telepon, air dan sebagainya.

Padahal, di segmen tersebut, perbankan tidak bermain sendiri, karena pasarnya juga diramaikan oleh perusahaan fintech hingga marketplace sehingga persaingannya pun menjadi sangat ketat.

“Sehingga kalau kita hanya masuk ke payment saja. kita harus cukup kuat dan memiliki budget yang besar untuk campaign dan sebagainya. Makanya kita akan mengedepankan kekuatan ekosistem kita,” ujarnya.

Andi menjelaskan, Bank BTN berani menyebut aplikasi BTN Mobile sebagai “SuperApp” karena fitur-fitur yang mereka tawarkan berbeda dibandingkan fitur mobile banking pada umumnya.

“Kenapa kita sebut ‘SuperApp’, karena tidak hanya memiliki fitur payment seperti mobile banking lainnya, tapi juga memiliki fitur yang terkait dengan life circle ekosistem kita di sektor perumahan. Melayani nasabah kita dari mulai kepemilikan rumah, sampai dia tinggal di dalamnya juga ada kebutuhan layanan seperti bayar listrik, air, gas, pajak (PBB), service AC dan perabotan rumah lainnya. Konsep utama BTN Mobile menyediakan segala kebutuhan dari ekosistem perumahaan para nasabah BTN. Ini yang akan menjadi pembeda dengan yang lain,” jelasnya.

Dengan platform yang benar-benar baru dan dikelola langsung oleh SDM-SDM andal yang dipersiapkan oleh BTN, Andi pun yakin BTN Mobile nantinya akan banyak dibutuhkan oleh para nasabahnya. “Dengan BTN Mobile ini, kapan saja, di mana saja akan memudahkan bagi nasabah untuk mendapatkan solusi digital terkait kebutuhan ekosistem perumahan,” kata Andi.

Bank BTN sendiri menyasar sekitar 5-7 juta nasabahnya untuk bertransformasi menggunakan BTN Mobile nantinya. “Saat ini saja, potensi yang ada berkisar 5-7 juta nasabah BTN yang terkait dengan kebutuhan KPR.Tanpa bertarung di jalanan pun dengan memaksimalkan ini kita sudah bisa memperoleh optimalisasi transaksi yang sudah ada di BTN, di samping kita akan mengakusisi nasabah-nasabah baru seiring dengan inovasi-inovasi produk KPR yang dibuat BTN seperti sewa menjadi milik,” pungkasnya.

Aset Tembus Rp400 Triliun

Bank BTN sendiri melalui tahun 2022 dengan gemilang. Pada tahun yang sangat menantang itu, BUMN spesialis pembiayaan rumah ini berhasil memperbaiki fundamental, melakukan transformasi digital, kembali ke khittah di bisnis kredit rumah tapak, dan kini sedang menuntaskan aksi korporasi penerbitan saham baru.

Berbagai upaya itu membuat manajemen optimistis terhadap pencapaian kinerja 2022. Wakil Direktur BTN Nixon L.P Napitupulu menyatakan aset bank diperkirakan akan tembus Rp400 triliun dan laba bersih diestimasi mencapai Rp3 triliun (unaudited), alias di atas konsensus analis sebelumnya yang memperkirakan laba bersih berada di kisaran Rp2,8 triliun.

Salah satu penopang utama laba bersih adalah keberhasilan manajemen menurunkan biaya dana secara signifikan dengan memperbanyak porsi dana murah (current account saving account/CASA) melalui inovasi digital. “Ini sejarah buat BTN, di mana efisiensi biaya dana bisa membuat aset kita akhir tahun 2022 bakal tembus Rp400 triliun dengan penyaluran kredit mencapai Rp300 triliun,” ujar Nixon beberapa waktu lalu.

Selain mengubah struktur biaya dana, perbaikan fundamental juga dilakukan dengan memperbaiki kualitas kredit. Ada tiga cara yang dilakukan. Pertama, menjual atau mengalihkan kredit macet senilai Rp1 triliun. Karena kredit macet ini berhasil dikeluarkan dari neraca, manajemen dapat menurunkan biaya pencadangan dan meningkatkan kemampuan menyalurkan kredit baru.

Kedua, kembali ke khittah sebagai bank penyalur kredit rumah. Nixon menjelaskan, manajemen belajar banyak dari kekeliruan membiayai proyek apartemen. Segmen ini bukanlah bisnis utama BTN. “Keahlian kami di pembiayaan rumah tapak. Potensi pasarnya bukan hanya sangat besar, juga menjanjikan margin tinggi. Yang perlu kami lakukan adalah menciptakan inovasi tapi tetap dalam konteks pembiayaan rumah tapak,” kata Nixon.

Ada beberapa inovasi yang ditempuh manajemen. Antara lain meluncurkan KPR dengan skema rent to own untuk menggarap pasar milenial dan pasangan mudah, memberikan top up loan untuk debitur eksisting hingga menyalurkan kredit berbasis ekosistem dengan menggandeng digital platform yang fokus pada pemenuhan kebutuhan rumah.

“Kita sudah puluhan tahun menyalurkan KPR dan kondisi debitur tentu terus berubah setiap waktu. Penghasilan mereka, kebutuhan dan rencana finansial lainnya. Ini tentu peluang bagus bagi kami untuk memenuhi kebutuhan finansial dengan men top up KPR,” katanya.  

Ketiga, mendigitalisasi proses pemberian KPR. Terkait hal ini,  Direktur IT dan Digital BTN Andi Nirworto menjelaskan, digitalisasi KPR bukan hanya memangkas waktu dan memberikan kepastian kepada calon debitur, juga berhasil memenuhi keinginan nasabah masa kini. “Milenial dan para keluarga muda sangat menginginkan KPR yang prosesnya mudah, cepat dan bisa dijangkau oleh aplikasi. Kami menjawab kebutuhan itu dan responnya sangat tinggi,” kata Andi.

Andi menjelaskan BTN Digital Mortgage Ecosystem dirancang untuk dapat menyediakan layanan digital yang memenuhi empat aspek yakni living, renting, buying, dan selling. Dengan begitu, nasabah tidak hanya mudah mencari properti dan mengajukan pinjaman, tapi juga memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk perawatan dan kebersihan hunian.

Demi menunjang fitur-fitur layanan super apps, BTN menggandeng inovator dan provider yang relevan.  “Open banking memungkinkan kita bekerja sama dengan para inovator, termasuk start up-start up yang sesuai,”katanya.

Andi menuturkan, dana yang dibelanjakan untuk mengembangkan aplikasi supper apps yang rencananya diluncurkan Februari 2023 ini tidak sampai Rp10 miliar. Sedangkan secara keseluruhan, dengan memperhitungkan biaya infrastruktur dan keamanan, kebutuhan dana masih di bawah Rp50 miliar.  “Kita menargetkan  di tahun pertama, super apps akan mendorong penambahan 1 juta pengguna baru, yang dikombinasikan dengan kenaikan 25-30 persen volume transaksi,” ujarnya. (Mohamad Ridwan)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.