Jabodetabek Bebas Cuaca Ekstrem, Ternyata Ditaburi Puluhan Ton Garam
PODCASTNEWS.ID – Selama cuaca ekstrem saat libur Natal 2022 dan tahun baru 2023, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah stakeholder menaburkan 32 ton garam (NaCL) di langit. Tujuannya untuk mencegah curah hujan tinggi akibat cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek.
“Per hari ini bahan semai yang terpakai (NaCL/garam) mencapai 32.000 kilogram (32 ton) dan sisa 8.000 kilogram,” ujar Koordinator Laboratorium Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BRIN, Budi Harsoyo, Senin (2/1/2022).
Operasi TMC merupakan hasil kolaborasi BRIN bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Basan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Kementerian Perhubungan.
Puluhan ton garam itu disemai menggunakan dua pesawat yaitu Pesawat Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Aktivitas penaburan garam atau disebut juga dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini dilakukan sejak 26 Desember 2022-2 Januari 2022. Sampai petang ini pukul 16.00 WIB, BRIN melalui pesawat Casa 212 telah menerbangkan dan menabur garam di tiga daerah atau lokasi seeding bahan semai.
“Sorti (realisasi penerbangan untuk seeding garam) 4 sedang persiapan, rencana akan diarahkan kembali ke area pesisir pantai utara di wilayah Jawa Tengah,” ujarnya. Penaburan puluhan ton garam ini dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jawa Barat dan sekitarnya.
Puluhan ton garam itu merupakan bahan penyemaian yang digunakan oleh BRIN untuk mencegah terjadinya cuaca ekstrem di lingkungan masyarakat. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, puluhan ton garam tersebut ditabur di langit wilayah agar pertumbuhan awan-awan yang membawa hujan tidak turun di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
“Garam-garam disebar dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Dengan begitu, hujan diturunkan di wilayah laut sehingga tidak sempat masuk daratan,” jelasnya.