www.podcastnews.id
The Best Place for Podcast

Pernah Bimbing Skripsi Dian Sastro hingga Dilaporkan Relawan Jokowi

PODCASTNEWS.ID – Rocky Gerung merupakan akademisi sekaligus pengamat politik yang penuh kontroversi. Pemikiran politik pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959, tersebut tak biasa. Dia kerap memilih berseberangan dan beradu pendapat dengan tokoh-tokoh politik.
Terbaru, dia harus dimusuhi simpatisan Presiden Joko Widodo dan dilaporkan ke polisi dalam sebuah kasus dugaan penghinaan. Berikut deretan fakta-fakta menarik serta kontroversi Rocky Gerung.

1. Populerkan Istilah ”Bong 200 Satu Kolam”

Rocky pernah mencuit tentang ‘IQ 200 sekolam’. Cuitannya itu populer di kalangan netizen dan ditujukan pada kelompok cebong atau cebongers oleh kubu lawannya.

Rocky menulis itu di Twitter pada Agustus 2017. Tapi istilah itu masih terus muncul dan dikutip oleh netizen dalam cuitan-cuitan berikutnya.

2. Dosen Filsafat UI

Rocky berkuliah di Universitas Indonesia pada 1979. Ia masuk jurusan ilmu politik sebelum memutuskan pindah ke jurusan ilmu filsafat dan lulus pada tahun 1986. Setelah lulus, Rocky mengajar di jurusan filsafat sebagai dosen tidak tetap bergelar sarjana hingga awal 2015. Meski lulus kuliah, dia tak pernah ikut wisuda dan mendapatkan ijazah.

Hal ini disebabkan keluarnya UU No. 14 Tahun 2005, yang mensyaratkan seorang dosen minimal bergelar magister. Rocky menjadi dosen atas permintaan UI. Dia punya andil dalam mengembangkan ilmu filsafat, misalnya dalam hal perumusan 7-9 mata kuliah baru dan sekaligus mengajarkannya di UI karena tidak ada yang mampu.

Dia mengajar mata kuliah filsafat ekonomi, politik, hukum lingkungan, teknologi, dan teori keadilan. Bahkan, menurut dia, visi-misi program doktor (strata3) UI itu pun dirinya yang tulis, termasuk menyiapkan susunan kurikulumnya.

3. Pernah Menjadi Pembimbing Skripsi Dian Sastrowardoyo

Rocky Gerung pernah menjadi pembimbing skripsi artis Dian Sastrowardoyo. Hal ini diungkapkan Rocky di akun Twitter-nya.

Dian Sastrowardoyo merupakan mahasiswa Universitas Indonesia Jurusan Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Dian lulus pada Juli 2007.

4. Dipanggil Profesor

Beberapa orang memanggil Rocky Gerung dengan sebutan profesor. Hal ini melihat dari sisi lain Rocky Gerung, yakni kecerdasan atau kejeniusan. Namun riwayat pendidikan Rocky adalah S1 filsafat.

5. Tak Ambil Gaji 15 Tahun

Rocky menjadi dosen tidak tetap di Universitas Indonesia selama 15 tahun. Selama menjadi dosen, gajinya tidak pernah diambil. Alasannya, dia tak merasa miskin untuk menerima honor dari UI, yang jumlahnya tak seberapa.

Rocky mengungkapkan itu dalam cuitan di Twitter-nya. Dia menyebut gajinya disumbangkan ke sivitas UI.

6. Teman Gus Dur

Rocky Gerung merupakan teman Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dia bersama Gus Dur dan Azyumardi Azra mendirikan Institut Setara. Setara merupakan lembaga pemikir nonpemerintah yang bergerak di bidang demokrasi dan hak asasi manusia pada 2005.

7. Pernah Menolak Sekolah Doktor di Prancis

Rocky pernah menolak melanjutkan sekolah S3 di Prancis. Hal ini karena dia tidak mempedulikan ijazah. Baginya, ijazah hanya bukti kita pernah sekolah, bukan bukti kita bisa berpikir.

8. Sebut Kitab Suci Fiksi

Rocky Gerung bicara kitab suci sebagai fiksi. Ucapan dia tentang itu sempat heboh. Bahkan dia dilaporkan ke polisi.

Menurutnya, ucapannya bukan untuk menistakan agama. Fiksi yang dimaksud Rocky bersifat imajinasi dan positif. Sedangkan fiktif yang memiliki makna negatif bagi Rocky adalah yang memiliki arti kebohongan dan kacau.

9. Tuding Presiden Tak Paham Pancasila

Rocky Gerung sempat menyebut Presiden Jokowi tidak paham Pancasila. Pernyataan itu disampaikan dalam acara televisi swasta pada 3 Desember 2019. “Saya tidak pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, koalisi pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila,” kata Rocky.

10. Sebut Jokowi Bajingan Tolol

Rocky Gerung kembali mengkritik kebijakan Presiden Jokowi terkait pembangunan IKN Nusantara. Dia menilai Jokowi gemar mempromosikan IKN Nusantara. “Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya, dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu bajingan yang tolol, sekaligus bajingan pengecut,” kata Rocky.

Akibat ucapannya tersebut Rocky Gerung dikecam hingga dilaporkan ke polisi oleh sejumlah relawan Presiden Jokowi di seantero tanah air.