PODCASTNEWS.ID – Pengurus PSSI saat ini lagi kebakaran jenggot karena ditagih utang warisan dari kepengurusan lama hingga mencapai Rp100 miliar.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan pihaknya akan berusaha mencicil utang hampir Rp100 miliar yang ditinggalkan kepengurusan PSSI sebelum-sebelumnya itu. Arya juga menyebut PSSI secara kelembagaan enggan minta uang ke Erick Thohir secara pribadi.
“Jadi mohon dimaklumi kenapa kami terpaksa bertahap bayarnya. Karena utangnya puluhan miliar, uang tidak ada. PSSI kan tidak bisa menodong ketua umum (Erick Thohir), tidak bisa begitu. Uangnya harus dicari dengan berbagai cara,” ucap Arya.
Tidak disebutkan secara detail siapa saja yang menagih utang ke PSSI. Arya hanya menyebut tagihan utang itu berasal dari hotel, tiket penerbangan (termasuk naturalisasi), dan honor wasit. “Waduh, (utangnya) puluhan miliar. Kisaran tipis-tipis, hampir Rp100 miliar, di bawah sedikit. Ya sekitar segitulah. Pak Erick sudah arahkan supaya kita mulai membayar utang, tapi yang memang menyangkut hidup orang,” ucap Arya.
“Wasit yang belum dibayar dan perangkat pertandingan, tapi untuk vendor-vendor kami terpaksa menunggu audit. Ya dong, kita tidak tahu utangnya berapa, ini benar apa enggak,” kata Arya melanjutkan.
Arya mengatakan utang tersebut sudah menumpuk sejak empat tahun terakhir. Ia menyampaikan utang itu sudah ada sebelum era kepemimpinan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule di PSSI.
“(PSSI kepengurusan) kami tidak punya utang. Sebelumnya ketika kami terima [jabatan], tidak ada uang, yang ada adalah utang. Utangnya puluhan miliar. Sudah ada juga mengancam kami, mensomasi kami juga sudah ada. Utang ini banyak banget datang, tapi uang tidak ada,” ungkap Arya.
Arya kemudian memperinci hal-hal yang masih jadi beban utang PSSI. Sederet urusan seperti biaya penginapan dan tiket transportasi jadi hal yang belum selesai sampai saat ini. Selain itu ada utang urusan pemain naturalisasi.
Korban
Biaya akomodasi dan agen pemain naturalisasi wajib dilunasi karena ada perjanjian dari pengurus PSSI sebelumnya. “[Paling banyak] urusan perhotelan, dan ticketing saja kami ditagih. Ada pemain naturalisasi, datang ke sini diundang. Dibilang, kamu bayar dulu ya, datang dia ke sini dia bayar dulu, habis itu dia balik, enggak dibayar-bayar juga,” ucap Arya.
Arya tak menyebutkan secara detail siapa pemain naturalisasi yang jadi korban utang PSSI. Yang pasti PSSI periode sebelumnya cukup banyak mendatangkan pemain naturalisasi. Sejumlah pemain berdarah Eropa seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, hingga Shayne Pattynama resmi menjadi pemain naturalisasi di era Iwan Bule. Sementara Ivar Jenner dan Rafael Struick berhasil dinaturalisasi di era PSSI Erick Thohir.
Selain itu, utang menumpuk yang dimiliki PSSI juga hasil dari pembiayaan Timnas Indonesia di berbagai kelompok usia. Pemusatan latihan ke luar negeri boleh jadi pengeluaran terbesar yang harus dikeluarkan PSSI.
Saat ini PSSI mendapat desakan dari berbagai pihak untuk melunasi utang yang menggunung. Somasi hingga ancaman harus dihadapi karena kelalaian pengurus PSSI periode-periode sebelumnya.
