www.podcastnews.id
The Best Place for Podcast

PKS Siapkan Anak Sopir Taksi untuk Lawan Anak Presiden

0

PODCASTNEWS.ID – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tidak gentar menghadapi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dalam kontestasi Pilkada Depok, Jawa Barat.

PKS yang selalu menang di Depok sejak Pilkada 2005 silam, tidak rela begitu saja melepaskan lumbung suaranya kepada PDIP yang kemungkinan bakal mengusung Kaesang di Pilkada Depok 2024.

Kaesang sendiri telah mengindikasikan rencananya untuk memperebutkan kursi Wali Kota Depok lewat baliho dan video. Baliho Kaesang siap menjadi Wali Kota Depok sendiri pertama kali dipopulerkan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sedikitnya ada empat baliho raksasa bergambar Kaesang Pangarep yang terpasang di seluruh wilayah strategis yang ada di Kota Depok, Jawa Barat. Mulai dari Jalan Margonda Raya, Jalan Tole Iskandar, dan Jalan Arif Rahman Hakim (ARH) Kemiri Muka, Kecamatan Beji.

Selain baliho terpasang pula 100 buah spanduk dengan bergambar wajah Kaesang Pangarep di jalan-jalan utama di 11 kecamatan. Baliho maupun spanduk yang terbuat dari bahan plastik berukuran 1 x 3 meter bertuliskan PSI Menang, Wali Kota Kaesang.

Merespon masifnya gerakan PSI yang sudah bergeriliya menawarkan Kaesang sebagai kandidat Depok-1, PKS pun tak gentar.

DPW PKS Jawa Barat mengaku telah menyiapkan lawan sepandan untuk mempertahakan tahta di Depok yang telah dikuasai 20 tahun terakhir.

Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu, keinginan Kaesang terjun di Depok justru harus menjadi pemantik semangat kader PKS. Mereka harus siap dengan situasi apapun, termasuk menghadapi anak presiden.

“Saya kira mas Kaesang sebagai putra Pak Jokowi bukan merupakan ancaman. Saya kira penyemangat bagi kader-kader karena putra pak presiden akan turun ke Depok,” ujar Haru dalam keterangannya, seperti dikutip Radar Depok, Minggu (2/7/2023).

Sepadan

Untuk melawan Kaesang, Haru mengungkapkan, PKS juga telah menyiapkan lawan sepadan. Sosok tersebut adalah anak sopir taksi, yakni Ketua DPD PKS Depok yang kini menjabat Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono.

“Insyaallah kader muda di PKS kami siapkan, pak wakil (Imam Budi Hartono) saya tanya juga siap, anak presiden lawan anak sopir taksi. Jadi bersemangtlah pak wakil walikota, insyaallah siap melawan anak presiden,” tegas dia.

DPP memiliki harapan besar terhadap Jawa Barat dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan strategi agar bisa memenangkan Pileg, Pilpres, dan Pilkada mendatang.

“Jawa Barat salah satu provinsi yang pernah punya gubernur (dari PKS), Kang Aher dua periode. Demikian anggota PKS banyak di Jawa Barat, sehingga sudah dua kali presiden (PKS) dari Jawa Barat,” kata Haru.

Maka dari itu, Haru menekankan kepada seluruh kader PKS untuk dapat menyerap aspirasi dan menghadirkan solusi bagi persoalan rakyat. Terlebih, PKS kini memiliki tagline sebagai ‘pembela rakyat’.

“Kami berharap kehadiran PKS bisa meringankan sedikit beban masyarakat. Sehingga nantinya kepercayaan masyarakat meningkat,” tegas Haru.

Imam Budi Hartono sendiri lahir di Setiabudi, Jakarta Selatan, yang merupakan putra dari Sugiman yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah dan Sadati dari Kebon Sirih, Menteng, Jakarta. 

Nama “Hartono” diberikan oleh ayahnya yang terinspirasi dari nama mantan atlet bulutangkis Rudi Hartono.Keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi dengan latar belakang ayahnya sebagai sopir dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.

Asli Depok

Sejak kecil, ia tinggal di Kukusan, Beji, Depok. Ia menempuh pendidikan dasarnya di SD Muhammadiyah XII, Jakarta dari 1975 sampai 1981. Kemudian meneruskan jenjang sekolah menengah di SMP Negeri 58 Jakarta hingga 1984 dan SMA Negeri 3 Jakarta hingga 1987.

Sejak sekolah menengah atas, Imam telah membantu ekonomi keluarga dengan berjualan dan berdagang.Ia juga terlibat dalam organisasi ekstrakulikuler seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah dan Rohani Islam, sampai pada saat kuliah mengikuti organisasi sosial dan keagamaan di masyarakat.

Selain itu, ia selalu rutin membersihkan dan juga pernah tinggal di masjid, terutama saat kuliah dikarenakan jarak antara masjid dengan Fakultas Teknik Petrokimia Universitas Indonesia dekat.

Taaruf

Pernikahannya dengan Etty Maryati Salim bermula ketika mereka dipertemukan secara taaruf selama sebulan sebelum melangsungkan akad.

Proses taaruf dilakukan melalui guru mengaji dari keduanya. Pada 12 Januari 1992, Imam menikahi Etty dan kini telah dikaruniai lima orang anak.

Sejak di bangku SMA, Imam sudah aktif di organisasi sosial dan keagamaan. Aktivitas politiknya semakin luas saat ia diajak oleh teman kuliahnya untuk bergabung partai yang baru dibentuk, yaitu Partai Keadilan (PK) di masa awal Reformasi.

Hal itulah yang mengawali karier Imam sebagai pejabat politik. Saat Depok memisahkan diri dari Kabupaten Bogor, ia dipercaya menjadi ketua DPD Partai Keadilan pertama di kota Depok.

Kerja keras dan dedikasi Imam membuat PK mengusungnya sebagai kandidat wakil rakyat di pemilihan umum anggota legislatif 1999. Ia kemudian terpilih menjadi legislator DPRD Kota Depok dari Fraksi Madani.

Setelahnya, karier Imam di bidang politik semakin meroket. Sejak 1999, berbagai posisi penting yang pernah Imam jalani, yaitu

  • Anggota DPRD Kota Depok (menjabat pada 1999–2004 dan 2004–2009);
  • Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota Depok (menjabat pada 2004–2009);
  • Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (menjabat pada 2009–2014, 2018–2019, dan 2019–2020); dan
  • Ketua Komisi IV DPRD Jabar (menjabat pada 2019 sampai 2020).

Lalu, Imam diminta oleh Mohammad Idris untuk menemaninya maju ke Pilkada Kota Depok 2020 sebagai calon wakil wali kota. Pasangan tersebut berhasil mendapat kepercayaan masyarakat dan memenangkan pilkada dengan periolehan 415.657 suara atau 55,54 persen.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.