PODCASTNEWS.ID – Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membagikan mimpinya dalam sebuah utas di lini massa Twitter yang mengundang beragam tafsir dari sejumlah pihak.
Seperti diketahui, pada Senin 19 Juni 2023 kemarin, SBY yang belakangan mulai aktif kembali di media sosial, menuliskan sebuah utas di Twitter terkait mimpi yang dialaminya. Sahabat Podcastnews pasti tidak asing lagi dengan kata mimpi, semua orang juga pernah merasakannya, tak terkecuali anda. Mimpi sering diartikan banyak orang sebagai bunga tidur. Ada yang bilang bahwa bermimpi saat tidur merupakan hal yang penting bagi kesehatan emosional kita.
Namun, mimpi memang tak selamanya dikatakan sebagai bunga tidur saja, terkadang ada makna yang tersirat di dalam peristiwa mimpi tersebut. Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menggali lebih dalam mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan mimpi. Jelas ini membuat banyak orang penasaran dan ingin tahu lebih dalam tentang mimpi dan arti mimpi tersebut.
Mimpi merupakan gambaran, pikiran, dan emosi yang dialami seseorang selama tidur. Biasanya terjadi pada tahap tidur REM (rapid eye movement), yakni tahapan tidur yang membuat napas jadi lebih cepat atau tidak teratur, dan mata bergerak ke segala arah dengan cepat.
Mimpi itu sendiri dapat terjadi karena adanya perubahan pada pusat emosional otak. Pusat emosional otak ini bukan termasuk wilayah otak yang berhubungan dengan sesuatu yang logis. Berdasarkan teori dari J. Allan Hobson dan Robert McCarley, sirkuit otak akan aktif atau bekerja selama tidur REM, sehingga dapat memicu amigdala dan hipokampus untuk membentuk serangkaian impuls listrik. Dengan adanya kombinasi itu, maka bisa menciptakan suatu gambaran, ingatan, dan pikiran acak yang muncul ketika seseorang tertidur.
Karcis Kereta
Kembali ke topik terkait mimpi yang dialami SBY, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu membagikan kisahnya bertemu dengan tiga sosok Presiden RI, diantaranya Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-7, Joko Widodo dan sosok calon Presiden RI-8.
“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY membuka kisah mimpinya tersebut.
“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” lanjut SBY.
Dia juga menceritakan kisah sepanjang perjalanan di atas kerta bersama Megawati dan Jokowi hingga akhirnya di kota tujuan masing-masing.
“Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan,” tulis SBY.
“Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno,” tutup SBY mengakhir kisah tentang mimpinya tersebut.
Sayang sekali, SBY tidak menceritakan siapa dan bagaimana sosok dari Presiden RI ke-8 yang dilihat dalam mimpinya.
Meski demikian, banyak publik yang kemudian mengaitkan mimpi SBY tersebut dengan keinginannya untuk islah dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Merenggang
Seperti diketahui, awal mula hubungan Megawati dan SBY ini tidak lagi hangat saat momentum Pilpres 2004. Sejak saat itu, dua mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut merenggang. Mereka berdua saling ‘Perang Dingin’.
Pintu islah antara Megawati dan SBY akhirnya kembali terbuka, saat anak bungsu dan satu-satunya putri Megawati, Puan Maharani menyebut bahwa putra sulung SBY, Agus Harimurt Yudhoyono (AHY) layak dipertimbangkan untuk menjadi kandidat Cawapres dari Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
Gayung bersambut, usulan tersebut langsung direspon oleh Sekjen kedua partai yang kemudian bertemu untuk mengatur pertemuan antara Puan dan AHY.
Dan hari yang ditunggu oleh masing-masing kubu akhirnya terjadi pada Minggu 18 Juni 2023. AHY yang merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat dan Puan yang menjabat sebagai Ketua DPP PDIP menggelar pertemuan di Plataran Senayan.
