Gus Baha Panutan Tertinggi Warga Nahdliyin Tentukan Capres
PODCASTNEWS.ID – Kiai Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha merupakan tokoh Nahdlatul Ulama atau NU yang memiliki preferensi politik paling banyak diikuti oleh warga nahdliyin jelang Pilpres 2024. Hal tersebut berdasarkan hasil survei terbaru lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) di Jatim, provinsi lumbung warga NU.
Survei yang digelar pada 15-22 Mei 2023 itu mendapati 24,1 persen pemilih di Jatim mengaku mengikuti preferensi politik Gus Baha. Uniknya, Gus Baha adalah ulama yang berbasis dan mengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah.
Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif’an mengaku kaget ketika mengetahui Gus Baha jadi ulama NU yang pilihan politiknya paling dipanuti warga Jatim. “Kalau di Jawa Tengah wajar Gus Baha karena dia di Jawa Tengah, tapi ternyata di Jawa Timur juga Gus Baha yang paling banyak diikuti masyarakat,” kata Ali ketika merilis hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2023).
Kendati begitu, terdapat ulama NU lainnya yang preferensi politiknya juga banyak diikuti warga Jatim. Kiai karismatik Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus diikuti preferensi politiknya oleh 15,6 persen warga Jatim. Nama lainnya adalah KH Ali Masykur Musa (12,4 persen) dan KH Muhammad Luthfi bin Yahya atau Habib Luthfi (11,9 persen).
Selanjutnya ada KH Miftachul Akhyar (8 persen), Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (6 persen), mantan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj (3,4 persen), dan KH Marsudi Syuhud (3 persen). Menurut Ali, para capres yang ingin menaikkan elektabilitas di Jatim bisa mendekati sejumlah kia NU tersebut.
Raih Simpati
Dengan mendekati kiai-kiai itu, capres bisa meraih simpati masyarakat hingga akhirnya dipilih.
Terkait elektabilitas capres di Jatim, survei ASI ini mendapati tingkat keterpilihan Prabowo Subianto sebesar 38,2 persen, sedangkan Ganjar Pranowo 36,4 persen. Sementara Prabowo dan Ganjar bersaing ketat, Anies justru tertinggal jauh dengan raihan elektabilitas 12,1 persen.
Ali mengatakan, capres yang ingin menang di Jatim harus meminang tokoh NU Jatim sebagai cawapres. Sebab, 64,4 persen masyarakat Jatim meyakini cawapres dari kalangan NU adalah faktor penentu kemenangan dalam Pilpres 2024.
Survei ini mendapati empat tokoh NU dengan elektabilitas tertinggi sebagai cawapres, yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (26,8 persen), lalu Gubernur Jateng Khofifah Indar Parawansa (26,2 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (19 persen), dan Ali Masykur Musa (13 persen).
Ali menambahkan, capres yang menang di Jatim akan keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Baginya, Jatim adalah kunci kemenangan Pilpres 2024. Dia punya tiga alasan mengapa Jatim adalah kunci, bukan lagi Jawa secara keseluruhan.
Pertama, jumlah pemilih di Jatim adalah yang terbesar kedua di Pulau Jawa setelah Jawa Barat. Kedua, Jatim masih jadi lahan pertarungan elektoral. Adapun provinsi lain di Jawa sudah ada capres dominan, yakni Jawa Tengah dikuasai Ganjar, Jawa Barat mayoritas memilih Prabowo, dan Jakarta dominan ke Anies.
Ketiga, Jatim adalah lumbung suara warga NU. Menurutnya, memenangkan suara pemilih Jatim sama dengan memenangkan suara NU. “NU dalam konteks pilpres selalu strategis posisinya,” katanya.
Survei yang dilakukan Arus Survei Indonesia ini melibatkan 800 responden di Jatim, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan atau margin of error survei ini sebesar 3 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.