PODCASTNEWS.ID – Presiden FIFA Gianni Infantino mengungkapkan belasungkawa kepada korban gempa Turki. Melalui akun Instagram miliknya, Infantino menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada semua korban gempa Turki.
“Atas nama komunitas sepak bola global, saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman dari mereka yang kehilangan nyawa saat gempa bumi di Turki dan Suriah,” tulis Infantino di Instagram Story pada Selasa (7/2/2023) dini hari WIB.
Infantino mengatakan dirinya ikut merasakan kesedihan yang mendalam seperti dirasakan para korban gempa Turki. “Pikiran dan doa kami bersama para korban dan mereka yang terluka dalam tragedi ini. Kami ingin mengungkapkan solidaritas dan dukungan kami kepada rakyat kedua negara atas musibah ini,” ucap Gianni.
Korban tewas akibat gempa dahsyat di Turki-Suriah bertambah menjadi setidaknya 2.724 jiwa hingga Selasa (7/2) dini hari WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang sejumlah wilayah di kedua negara sekitar pukul 4.17 pagi pada Senin (6/2), waktu setempat.
Berdasarkan informasi sejumlah lembaga resmi, jumlah korban luka naik menjadi 13.580 orang. Jika dirinci, Turki mencatat 11.119 orang luka-luka dan Suriah 2.461 orang.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengungkapkan total korban tewas di Turki meningkat menjadi 1.651 orang. Sementara itu, Kantor berita SANA melaporkan total korban tewas di Suriah naik menjadi 1.073.
Sebanyak 593 korban tewas berasal dari di seluruh wilayah yang dikuasai pemerintah. Lalu, kelompok “Helm Putih”, yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, melaporkan 480 kematian di daerah yang dikuasai oposisi.
Terus Bertambah
Jumlah korban tewas diperkirakan terus bertambah seiring upaya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimpa puing-puing terus dilakukan. Lembaga Survei Geologi AS mencatat guncangan dahsyat gempa pertama diikuti oleh setidaknya 60 gempa susulan, termasuk gempa berkekuatan 7,5 yang mengguncang wilayah tersebut di tengah upaya pencarian dan penyelamatan korban.
Mengutip AFP, upaya penyelamatan terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju. Para pejabat mengatakan gempa membuat tiga bandara utama di daerah itu tidak dapat beroperasi, sehingga mempersulit pengiriman bantuan vital.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter terakhir di Turki terjadi pada tahun 1939. Kala itu, 33 ribu orang meninggal di Provinsi Erzincan timur.
